CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 15 Juli 2012

Mistah Crayon-a


Bukan sebuah kuas dengan palette bersimbah cat acrylic. Bukan pula segenggam pensil kayu yang beradu dengan kertas gambar dan karet penghapus. Asal mula Saya begitu mencintai menggambar adalah ketika berteman dengan sekotak oil pastel atau biasa dikenal dengan nama crayon. Dan di asal mula itu pula, Sejujurnya Saya belum begitu menguasai menggambar menggunakan crayon, belum bisa menggoreskan warna-warna hingga menghasilkan gradasi paduan warna yang indah dan menyatu antara warna satu dengan warna yang lain. Hingga di saat duduk di bangku SMP. Saya diketemukan dengan salah seorang teman, melalui dia Saya bisa mencuri ilmu tentang menggambar menggunakan crayon agar menghasilkan gambar yang cukup bagus.

Singkat cerita, dengan bergulirnya waktu hingga kini Saya sudah dua puluh tiga tahun mendaki bumi yang Saya pijak, tiba-tiba ingatan dan keinginan Saya tentang crayon menyeruak masuk ke dalam pikiran Saya lagi. Maklum, mungkin saja pelarian atas penatnya pikiran anak rantau yang dipasung oleh waktu mengikuti ritme kuliah dan bekerja hehe. Dan beginilah jadinya, ketika sedang asyik-asyiknya bergumul dengan teman di salah satu donut shop di salah satu mall di Yogyakarta keinginan itu kembali menggerogoti pikiran Saya, dan alhasil sebelum memutuskan untuk pulang, Saya mampir ke toko buku untuk menukar beberapa lembar duit yang Saya punya dengan satu kotak kecil oil pastel. Hahaha its definitely another therapy to share my emotion to another positive media, i think :D.

Anyway, Saya berasa kembali ke masa kecil (dengan emosi dan kondisi yang berbeda tentunya). Iseng-iseng menggoreskan batang-batang berwarna-warni itu hingga Saya tersadar kalau Saya masih bisa menggambar dengan crayon :D.

Maybe its looks kinda creepy. But that's exactly made me feelin' so fun :D.


The Girl with the red hair. 2012. Crayon on Sketch-paper
Never Let Me Go. 2012. Crayon on Sketch-paper



Embrace the Diversity. 2012. Crayon on Sketch-paper. Inspired by best-mate Natasha Larassanti & Aditya Aryo

Last Man Standing. 2012. Crayon on Sketch-paper

2 komentar: