CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 07 Oktober 2011

Gigolo Berkelamin Ganda


Kedua kakinya terbuka
Dengan sempurna menyiratkan posisi mekangkang
Terkadang, dia berdiri pasrah
Dengan seonggok tubuh yang disangga dengan dua kaki terlipat
Di depan dirinya berdiri
Menggenjot dengan awalan perlahan
Namun, alur pun berjalan
Menggenjot mulai mengenal percepatan
Dihisap,
Bagai meniup terompet
Dengan hasil nada monokrom
Itu itu saja, uh ah uh ah
Dirinya mengenal dua dunia
Bagai makhluk amfibi
Buaya, katak
Bermaksud agar lebih mudah untuk menjalani hidup
Hidup satu dunia itu hambar
Kalau bisa dua, kenapa harus satu
Banyak pilihan
Dia menginginkan warna warni
Dunia seharusnya bukan terpaku seperti cerita dongeng
Yang hanya mengenal tokoh putri dan raja
Cerita dongeng tidak mengenal waktu dan kondisi
Pun di realita, tidak hanya mengenal pagi dan malam
Masih ada sore
Sore dengan senjanya yang indah
Yang dirinya petik hanyalah keindahan dan mimpi dari cerita dongeng
Tak ingin hidup berangan-angan tentang cerita sebuah dongeng
Selanjutnya,
dirinya mengaplikasikan keindahan dan mimpi itu dalam dunia nyata
Dunia pun lebih berwarna
Tak sepenuhnya seperti cerita dongeng
Tak sepenuhnya seperti realita
Imajinasi fantasi yang ber realita
Hidup di dua dunia
Dirinya sangat menikmati sekali keindahan dan mimpi
Sebagaimana mekangkang dan ditiup
Dua dunia dalam satu dunia
Dia tak menginginkan menamai dirinya sendiri apa
Agar bebas
Agar keindahan dan mimpi itu selalu terpancar
Yang dia tahu dan dengar,
banyak kepala-kepala menamainya Gigolo berkelamin ganda
Ganda itu dua khan ?
Sangat cocok dengan dua dunia yang berkecamuk di binanya

Yogyakarta, 3 Oktober 2011 (11.15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar